Senin, 13 Desember 2010

ujian interpersonal

Vito Hendra Putra
090903846
1.komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa-bahasa nonverbal. Pengertian lainnya adalah  setiap bentuk perilaku manusia yang langsung dapat diamati oleh orang lain dan yang mengandung informasi tertentu tentang pengirim atau pelakunya (Johnson, 1981). -Komunikasi non-verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata, komunikasi ini menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, intonasi nada (tinggi-rendahnya nada), kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan-sentuhan. Komunikasi non verbal sangat penting karena sangat menentukan makna saat komunikasi interpersonal sedang berlangsung. Saat kita berkomunikasi tatap muka, kita banyak menyampaikan pesan melalui bahasa non verbal, orang lain yang kita ajak berkomunikasi lebih banyak menangkap pesan kita melalui bahasa non verbal.
Menurut Birdwhistell, bahwa tidak lebih dari 30% sampai dengan 35% makna sosial percakapan atau interaksi tersampaikan oleh kata-kata. Bahasa non verbal dapat memberi tahu pesan apa yang hendak disampaikan jika bahasa verbal yang disampaikan itu tidak lengkap. Perasaan dan emosi pun dapat lebih tersampaikan dengan bahasa non verbal.
Lalu menurut Mahrabian, hanya 7% perasaan kasih sayang dapat disampaikan dengan kata-kata. Sisanya, 38% disampaikan melalui suara, dan 55% disampaikan melalui ekspresi wajah. Bahasa non verbal juga menyampaikan pesan bebas dari penipuan, karena pesan non verbal jarang dapat bisa untuk diatur oleh seseorang.Dengan kata lain bahasa non verbal berbeda dengan bahasa verbal namun tetap berkaitan atau berhubungan.
Jalan pertama di antara semua jalan komunikasi non verbal adalah tubuh manusia, karena manusia menyampaikan pikiran, emosi dan perasaannya melalui gerakan tubuh, gerakan wajah dan gerakan mata. Gerakan tubuh diklasifikasikan oleh Paul Ekman dan Wallace V. Friessen (1969) sangat berguna. Kedua orang tersebut membedakan gerakan tubuh menjadi lima kelas, yaitu emblem, ilustrator, regulator, dan adaptor.
Sedangkan gerakan wajah mengkomunikasikan beragam emosi. Gerakan wajah dapat mengkomunikasikan sedikitnya “kelompok emosi” berikut kebahagiaan, keterkejutan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan kemuakan. Dele Leathers (1986) mengemukakan bahwa gerakan wajah juga mengkomunikasikan kebingungan dan ketetapan hati. Keenam emosi tersebut dinamakan affect display primer, ini merupakan emosi tunggal atau murni. Namun emosi dan keadaan wajah dapat dikombinasikan dan dinamakan bauran effect. Lalu ada juga gerakan mata, hal itu juga penting untuk mengkomunikasikan sesuatu. Yang terakhir adalah komunikasi ruang yang terdiri dari jarak intim, pribadi, sosial, dan publik.
Oleh karena itu saya mencoba mengamati perilaku komunikasi non verbal di antara teman-tenab saya di lingkungan fisip Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY). Saya mencoba mengamati bagaimana mereka berkomunikasi menggunakan bahasa non verbal dengan teman-teman atau mungkin pada pacarnya. Apa bahasa non verbal yang sering mereka pakai atau gunakan, karena intensitas bertemu mereka yang sangat tinggi maka saya akan benar-benar mencoba untuk mengamati dengan seksama.
Yang pertama, saya mengamati salah satu bahasa non verbal yaitu gerakan tubuh. Yang dapat saya amati adalah seringnya teman-teman saya menggunakan apa yang disebut emblim. Emblim adalah perilaku non verbal yang secara langsung menerjemahkan kata. Gerakan non verbal ini sering sekali terlihat di dalam lingkungan fisip UAJY. Seperti contohnya saat teman saya mengobrol tentang sepak bola, lalu teman saya mengarahkan jempolnya ke arah bawah sambil mengucapkan nama sebuah tim, hal itu mengkomunikasikan bahwa teman saya ingin mengatakan bahwa tim itu payah. Lalu pada saat kuliah umum saya melihat ada panitia berteriak menanyakan apa keadaan di sana baik-baik saja, lalu panitia tersebut melingkarkan jarinya, itu tanda bahwa keadaan di daerahnya sedang baik-baik saja.
Mengapa emblim sering digunakan oleh teman-teman saya di lingkungan Fisip UAJY? Saya akan mencoba mengemukakakn pendapat saya. Yang pertama adalah emblim merupakan perilaku non verbal yang langsung menerjemahkan kata sehingga mudah untuk dipahami, walaupun emblim memiliki kebebasan makna sehingga mungkin akan berubah. Namun emblim dapat lebih cepat tersebar akibat peniruan dari orang satu ke orang lainnya. Bahas non verbal ini pun lebih praktis digunakan dalam berbagai situasi, seperti saat kuliah atau suasana yang berisik. Pesan dapat tersampaikan dengan jelas menggunakan bahasa non verbal ini. Contohnya saat mencontek saat ujian, teman saya hanya perlu menggunakan jarinya membentuk huruf untuk memberitahu teman lainnya.
Kemudian ada gerakan wajah, saya mengamati berbagai gerakan wajah yang teman-teman saya tunjukkan. Gerakan wajah juga menjadi salah satu bahasa non verbal yang banyak digunakan. Karena dengan gerakan wajah maka dapat menyampaikan kata-kata tanpa harus berkomunikasi secara langsung dengan orang lain. Contohnya adalah saat teman saya sedang dalam perasaan emosi maka ia menampilkan wajah emosi, sehingga temannya yang lain tidak ada yang mengajaknya bercanda atau mengejeknya. Hal itu sangat praktis sehingga banyak yang menggunakan.
Gerakan mata juga merupakan salah satu bahasa non verbal. Pesan-pesan yang dikomunikasikan tergantung pada durasi, arah, dan kualitas pandangan. Saya mengamati teman saya yang sedang mendekati seorang perempuan. Dalam proses komunikasi itu pandangan mata si perempuan seakan terus menghindari teman saya, hal itu mengisyaratkan bahwa perempuan tersebut tidak nyaman bercakap-cakap dengan teman saya. Oleh karena itu gerakan mata dapat mengisyaratkan berbagai macam pesan di saat kita tidak bisa mengucapkan pesan tersebut.
Kemudian saya juga mengamati tentang jarak, yaitu seberapa jauh dan dekatnya temen-teman saya dalam berkomunikasi. Yang saya amati adalah kebanyakan teman saya berkomunikasi dalam jarak pribadi atau 75 sampai 120 cm, mereka dapat bersentuhan hanya dengan mengulurkan tangan. Hal itu lebih membuat nyaman dalam berkomunikasi karena tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Hal ini juga terjadi pada dua teman saya yang merupakan sepasang pacar, mereka berkomunikasi dalam jarak pribadi. Karena jika mereka berkomunikasi dalam jarak intim maka akan tidak enak dilihat oleh orang lain, apalagi di dalam lingkungan kampus.
Sentuhan juga sering terjadi dalam lingkungan kampus saya. Karena sentuhan mengisyaratkan keakraban. Dalam hal ini, jenis kelamin menjadi faktor penting. Sebagai contohnya teman-teman perempuan saya tidak canggung untuk bergandengan tangan(kinesthetic), merangkul (sociofugal), dan memeluk (thermal). Sedangkan untuk sesama laki-laki hanya terbatas sociofugal atau merangkul, saya tidak menemukan ada sesama laki-laki yang bergandengan tangan ataupun memeluk. Namun antara teman saya laki-laki dengan perempuan terkadang ada yang merangkul atau bahkan memeluk. Namun tidak terlalu sering. Itu hanya terjadi antara dua orang yang sangat akrab. Demikian pengamatan saya. Bahasa non verbal sering digunakan untuk mendukung bahasa verbal ataupun bahkan mengkomunikasikan apa yang tidak bisa melalui bahasa verbal. Oleh karena itu bahasa non verbal sangat penting dalam kehidupan kita.

2. komunikasi medio dan tatap muka

            Pada zaman ini semua telah berkembang sedemikian rupa. Teknologi telah membawa kita ke dunia yang baru. Banyak hal-hal dalam kehidupan kita yang telah berubah akibat perkembangan teknologi. Salah satunya adalah komunikasi. Kecanggihan teknologi telah membawa kita ke era komunikasi baru, di mana ruang dan waktu tidak menjadi masalah. Pada zaman dahulu manusia saling berkomunikasi dengan cara bertatap muka, atau berada dalam ruang dan waktu yang sama. Namun perkembangan teknologi memunculkan komunikasi medio. Komunikasi medio adalah komunikasi yang menggunakan telepon, faksimili, e-mail, radio cb, chatting dan sebagainya. Hal itu membuat antar manusia dapat saling berkomunikasi tanpa terhalang oleh ruang dan waktu, namunkomunikasi medio bukannya tanpa kelemahan. Seperti halnya komunikasi tatap muka yang memiliki kelemahan, komunikasi medio juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Komunikasi medio dan komunikasi tatap muka pun memiliki beberapa perbedaan.
            Saya akan mencoba menganalisis perbedaan antara komunikasi medio dengan komunikasi tatap muka melalui sudut pandans saya :
·         Komunikasi medio mengharuskan komunikan mengerti cara kerja medio tersebut. contohnya adalah, saat seseorang ingin berkomunikasi melalui e-mail maka ia harus mengerti bagaimana cara kerja komputer. Sebaliknya dalam komunikasi tatap muka yang notabene tidak menggunakan media dapat langsung berkomunikasi tanpa harus mempelajari sebuah media terlebih dahulu.
·         Komunikasi medio tidak menuntut komunikan untuk berada dalam ruang dan waktu yang sama. Saat seseorang mengirim e-mail, maka penerima e-mail bisa membacanya dan membalasnya di lain waktu. Sedangkan komunikasi tatap muka menuntut komunikan berada dalam ruang dan waktu yang sama.
·         Kecepatan feedback pun menjadi salah satu pembeda. Dalam komunikasi medio tidak semua feedback dapat diterima secara langsung. Contohnya adalah saat kita mengirim e-mail pada jam 7 pagi, balasan e-mail yang kita harapkan tidak dapat dipastikan dapat kita terima saat itu juga. Sebaliknya dalam komunikasi tatap muka, feedback pasti langsung dapat kita dapatkan karena dua komunikan berada dalam ruang dan waktu yang sama.
·         Dalam komunikasi medio, pesan yang disampaikan dapat berupa tulisan, suara, gambar, dan sebagainya. Komunikasi tatap muka berupa bahsa non verbal dan verbal.

·         Yang terakhir adalah, pesan yang disampaikan dalam komunikasi medio dapat lebih berisiko mengandung unsur penipuan. Hal itu terjadi karena kita tidak dapat bertatap muka langsung, sehingga kita tidak memliki pengetahuan banyak tentang bahasa non verbal. Contohnya adalah saat seoran ayah bertanya kepada anaknya melalui sms, ia bertanya sedang di mana sekarang, anak tersebut dapat dengan mudah mengatakan bahwa ia sedang belajar walaupun sebenarnya ia bermain. Sedangkan komunikasi tatap muka dapat memberi kita pengetahuan non verbal yang memadai untuk memperkirakan apakah pesan tersebut benar atau tidak.

Itulah pendapat saya mengenai perbedaan komunikasi medio dengan komunikasi tatap muka. Selanjutnya saya akan menjelaskan kelebigan dan kekurangan komunikasi medio dan komunikasi tatap muka. Sehingga dapat kita bandingkan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan komunikasi medio dan komunikasi tatap muka :
Komunikasi tatap muka
·         Kelebihan komunikasi tatap muka :
1.      Dapat mengerti bahasa non verbal dari lawan komunikasi kita. Karena dengan komunikasi tatap muka, kita dapat melihat gerak tubuh, gerak mata, dan sebagainya.
2.      Feedback dapat diterima secara langsung. Hal imi terjadi karena komunikan dan komunikator berada dalam ruang dan waktu yang sama sehingga feedback dapat diterima secara langsung.
3.      Gangguan yang muncul relatif lebih sedikit dan dapat dengan mudah diatasi. Contohnya saat komunikan dan komunikator mendapat gangguan suasana yang berisik maka mereka tinggal mencari tempat yang tenang.
·         Kekurangan komunikasi tatap muka
1.      Harus berada dalam ruang dan waktu yang sama, sehingga membutuhkan kerelaan dari komunikan dan komunikator untuk bertemu.
2.      Tidak efektif karena menguras membutuhkan waktu yang lama untuk bertemu dan jarak yang harus ditempuh.
3.      Tidak bisa mencakup banyak orang.

Komunikasi Medio
·         Kelebihan komunikasi medio
1.      Tidak harus berada dalam ruang waktu yang sama, sehingga lebih praktis.
2.      Jarak bukan menjadi sebuah halangan lagi. Karena di zaman sekarang teknologi seudah berkembang sangat pesat.
3.      Dapat berkomunikasi di mana saja, karena tidak menuntut untuk bertemu dengan lawan bicara.
4.      Dapat berkomunikasi dengan berbagai macam orang. Contohnya adalah orang Indonesia bisa berkenalan dengan orang Italia tanpa harus pergi ke negara tersebut.
·         Kekurangan komunikasi medio
1.      Tidak dapat menyampaikan bahasa non verbal.
2.      Memerlukan keahlian khusus dalam mengoperasikan sebuah media.
3.      Gangguan yang muncul cenderung lebih susah untuk diatasi. Contohnya adalah virus komputer, listrik mati, dan sebagainya.
4.      Pesan yang disampaikan berisiko lebih besar mengandung unsur penipuan.
5.      Harus memiliki atau meminjam media yang ingin digunakan. Contohnya adalah, pengguna e-mail harus membeli komputer atau meminjamnya.
Itu adalah kelebihan dan kekurangan dari komunikasi medio dan komunikasi tatap muka. Masing- masing memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Dalam hal ini kita tidak dapat membandingkan mana yang lebih unggul karena masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri. Namun yang dapat kita cermati adalah komunikasi medio akan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu komunikasi medio yang sedang berkembang pesat saat ini adalah melalui internet, yaitu facebook.
Facebook sudah menjadi sebuah jejaring sosial yang wajib dimiliki seseorang. Jika tidak ingin dibilang gaptek atau ketinggalan zaman maka milikilah facebook. Hal itu sebenarnya sangat baik karena dapat menghubungkan kita dengan berbagai orang, bisa dari belahan dunia lain. Hal ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Namun hal itu juga berdampak negatif, karena facebook juga digunakan untuk melakukan hal kriminal. Sebenarnya ini tidak boleh terjadi karena facebook dibuat untuk tujuan positif dan efeknya pun akan baik jika kita memanfaatkannya untuk hal yang baik pula. Cuma hal ini belum dapat dipahami oleh semua manusia.
Daftar pustaka :
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/kuliah.htm

Selasa, 21 September 2010

komunikasi interaksional


            Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan atau pun pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat didalamnya guna mencapai kesamaan makna.  Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam berbagai konteks.  Konteks komunikasi yang  telah dibahas pada modul-modul sebelumnya adalah komunikasi antarpribadi (interpersonal Communication) dan komunikasi kelompok.Konteks komunikasi selanjutnya yang akan kita bahas adalah komunikasi organisasi.

           Tindak komunikasi dalam suatu organisasi berkaitan dengan pemahaman mengenai peristiwa komunikasi yang terjadi didalamnya, seperti apakah instruksi pimpinan sudah dilaksanakan dengan benar oleh karyawan atau pun bagaimana karyawan/bawahan mencoba menyampaikan keluhan kepada atasan, memungkinkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Ini hanya satu contoh sederhana untuk memperlihatkan bahwa komunikasi merupakan aspek penting dalam suatu organisasi, baik organisasi yang mencari keuntungan ekonomi maupun organisasi yang bersifat sosial kemasyarakatan.
Pengertian komunikasi Organisasi
            Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu komunikasi dan organisasi.  Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.  Kendala utama dalam berkomunikasi adalah kita seringkali mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan ada tiga model dalam komunikasi:
1.       model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2.       model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3.       model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
            Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.

            Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tapatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.




Referensi:
http://asya08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/model-komunikasi/
http://kuliah.dagdigdug.com/2008/07/22/komunikasi-dalam-organisasi-kdo/